Gue abis ngakak baca cerpen gue waktu SD. Gila! Nggak nyangka gue bisa buat cerpen! hahah.. daripada banyak bacot, mendingan baca aja, gih..
MY ART
Hay, Guys! Perkenalkan namaku Meisha Art. Kalian
boleh memanggilku Meisha. Aku bersekolah di International Artsy School. Sekolah
khusus untuk anak-anak yang menyukai kesenian. Seperti aku. Aku sangat dan
sangat menyukai kesnian mengukir. Menurut kalian mengukir itu susah, tidak?
Kalau menurutku, sih gampang banget. (hehe..enggak bermaksud untuk sombong,
lho!) karya mengukirku banyak banget,
lho! Soalnya semua barang yang tidak ada gambarnya atau yang tak terpakai pasti
selalau aku ukir. Jadi jangan kaget, deh, kalau kalian datang ke rumahku. Pasti
kalian akan menemukan berbagai bentuk ukiran. Oke. Sepertinya perkenalan cukup
sekian. Kita lanjut ke kisahku, yuk!
Matahari
memancarkan sinarnya. Berniat membangunkanku di pagi yang cerah ini. Tetapi aku
tetap saja tidur di atas kasurku. Tanpa tiada lelah dengan semangat 45-nya
matahari menambah kekuatan cahayanya ke arahku. Aku yang sudah terlalu lemah,
akhirnya mengalah dan bangun. Setelah
itu bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Byur..crik..byur suara air yang aku
gunakan. “hmm..segarnya,” gumamku setelah selesai mandi sambil memakai handuk.
Aku pun segera keluar untuk memakai seragam sekolah kesayanganku. Setelah itu
turun ke lantai bawah untuk melaksanakan sarapan pagi. Kira-kira apa, yah? Menu
pagi, ini?
Saat
sampai di ruang makan. “Mom, pagi ini apa menu makan, kita?,” tanyaku.
“Spagethi dengan saus tiram diatasnya. Minumnya seperti biasa susu dan makan
penutupunya pudding cokelat,” jawab Mom sambil menyiapkan semua makanan di atas
meja. Aku pun segara membantunya. Setelah semua anggota keluargaku berkumpul,
kami segera sarapan. Tinn..tiinn..klakson bis jemputanku berbunyi. Aku segera
pamit kepada kedua orang tuaku dan kakak-kakakku.
Di
dalam bis. Aku duduk diantara Linzy dan Mike, sahabat dekatku. Tak sampai
beberapa menit bis yang kami tumpangin sampai di depan gerbang sekolah
International Artsy School. Aku bersama
teman-temanku segera turun dan bergegas ke kelasku yang berada di lantai 5.
“Sha,Lin,Mike!
Kalian tahu, tidak! Nanti istirahat pertama sekolah akan mengadakan lomba mengukir.
Tepatnya di aula. Pemenangnya nanti akan dapat beasiswa sekolah di Inggris.
Tepatnya di Neart School. Sekolahnya kan terkenal dengan keseniannya.,” kata
Anley, temanku. “Kamu dapat pengumuman dari mana, Ley?,”Tanya Mike penuh
kebingungan. “Ayahku kan panitianya. Aku disuruh untuk menyebarkannya. Suapaya
nanti perlombaannya langsung dimulai,” balas Anley tenang. Asyiikk..semoga aku
menang, yah teman-teman. Doakan aku, heheh..
Pelajaran
kali ini terasa amat cepat. Selama pelajaran tadi aku tidak memerhatikan
guruku. Aku hanya memikirkan lomba mengukir. Jangan ditiru, yah?. Aku pun
segera bergegas pergi ke aula. Lima menit kemudian semua murid International
Artsy School telah berkumpul. “Anak-anak lomba ini berlangsung selama 1 jam
lebih 5 menit. Peralatannya masing-masing mendapat 1 set dan kalian harus
mengukir gelas polos ini ,” jelas Mr.Lekto sambil membagikan perlengkapan dan
gelas kepada setiap murid dibantu oleh guru-guru.
Buat,
apa, nih! Enaknya? Gimana kalau ngukir gambar naga? Wahh..ide bagus, tuh! Aku
pun segera mengukir gambar naga di gelas polos itu dengan penuh kosentrasi dan
kesabaran yang penuh. Waktu tinggal 3 menit lagi. Teman-temanku sudah banyak
yang selesai dari tadi. Tinggal aku dan beberapa temanku lagi yang masih sibuk
memperbaiki. Huff..akhirnya selesai juga. Aku pun segera menaruhnya di meja
panitia untuk di nilai. Pengumuman lomba pemenangnya akan diberitahukan 4 menit
setelah semua murid selesai.
Akhirnya
waktu yang aku tunggu-tunggu telah tiba. Hatiku deg deg-an. Berharap semoga aku
memenangkan lomba mengukir ini. “Oke. Anak-anak para juri telah menilai semua
hasil karya kalian. Semuanya bagus-bagus. Tetapi dari semuanya ada yang lebih
bagus lagi. Jadi pemenang lomba mengukir kali ini adalah……MEISHA! Silahkan
ananda Meisha maju ke depan untuk menerima beasiswa,” Mr.Lekto mengumumkan
dengan semangat. Aku yang medengar bahwa aku pemenangnya merasa bahagia,
senang, dan terharu. Aku segera maju ke depan. Di depan aku diberi poster
bertuliskan “Beasiswa sekolah di Neart School”. Perasaanku sungguh dn sungguh
bercampur aduk. Tak terasa air mataku menetes mengenai tangaku. Aku pun segera
mengelapnya.
Pagi
ini aku bersiap-siap untuk segara pergi ke Inggris. Sebelumnya aku telah pamit
kepada semua teman-temanku. Di Iggris nanti aku melanjutkan sekolah sampai SMA.
Jadi seluruh anggota keluargaku ikut semua. Hiks..hiks..aku enggak kuat untuk
meninggalkan tanah airku, sekolah, dan teman-temanku terutama Lizy dan Mike.
“Aku berjanji
teman-teman aku bakal kembali ke International Artsy School. Sekolah yang telah
memberi beasiswa sekolah di Neart School. Aku juga akan kembali dengan
membanggakan tanah air dengan karya-karyaku di Inggris nanti”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar